Kamis, 07 Mei 2015

Pengembangan Sistem Informasi Dalam Perusahaan



Hal penting yang dilakukan dalam pengelolaan sumberdaya informasi adalah bagaimana mengembangkan sistem informasi. Pengembangan sistem informasi adalah menyusun sistem yang baru untuk menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau memperbaiki sistem yang telah ada. Penggantian atau perbaikan ini disebabkan oleh beberapa hal antara lain :
1.       Adanya permasalahan-permasalahan yang timbul pada sistem yang lama atau pada sistem yang lama timbul ketidakberesan dan pertumbuhan organisasi. Ketidakberesan sistem lama menyebabkan sistem yang lama tidak dapat beroperasi sesuai dengan yang diharapkan sehingga kebenaran data kurang terjamin. Sedangkan pertumbuhan organisasi adalah kebutuhan informasi yang semakin luas, volume pengolahan data yang semakin meningkat, dan adanya perubahan prinsip baru sebagai akibat sistem lama yang tidak dapat memenuhi semua kebutuhan informasi yang dibutuhkan manajemen.
2.       Untuk meraih kesempatan-kesempatan. Dalam persaingan pasar yang semakin ketat, kecepatan informasi sangat menentukan keberhasilan strategi dan rencana yang disusun untuk meraih kesempatan dan peluang pasar sehingga teknologi informasi perlu digunakan untuk meningkatkan penyediaan informasi untuk mendukung proses pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen.
3.       Adanya instruksi dari pimpinan atau dari luar organisasi, misalnya dari pemerintah.
Terdapat berbagai pendekatan yang dapat dipergunakan dalam proses pengembangan sistem informasi antara lain :
1.       System Development Life Cycle (SDLC), yaitu pengembangan suatu sistem dimulai dari proses pembuatan rencana kerja yang akan dilakukan, analisis terhadap rencana sistem yang akan dibuat, mendesain sistem dan mengimplementasikan sistem yang telah dibuat dan melakukan evaluasi terhadap jalannya sistem yang dibuat.
2.       Prototyping, sistem dikembangkan lebih sempurna karena adanya hubungan kerjasama yang erat antara analis dengan end user. Kelemahan teknik ini adalah tidak mudah untuk melaksanakan pada sistem yang relatif besar.
3.       Rapid Application Development, adalah pendekatan pengembangan dengan mengikutsertakan user dalam proses desain sehingga mudah untuk melakukan implementasi. Kelemahan dalam pendekatan ini adalah sistem mungkin terlalu sulit dibuat dalam waktu yang tidak terlalu lama yang pada akhirnya dapat mengakibatkan kualitas sistem yang dihasilkan menjadi rendah.
4.       Object Oriented Analysis and Development, yaitu mengintegrasikan data dan pemrosesan selama dalam proses desain sistem yang akan menghasilkan sistem yang kualitasnya lebih baik dan mudah di modifikasi.
Selain itu menurut Satzinger, 2007 dalam Hendradhy menambahkan bahwa pada saat ini pengembangan sistem dapat dikatagorikan ke dalam 2 (dua) pendekatan pengembangan yaitu pengembangan secara terstruktur dan pengembangan secara object oriented.
Dalam pengembangan sistem tersebut perlu diperhatikan bagaimana dan apa yang dibutuhkan dalam mendesain sistem, yaitu bagaimana mendefinisikan event, usecase, dan event table sebelum memulai pengembangan sistem yang akan di pilih, lalu bagaimana menentukan things sebagai dasar dari pengembangan sistem, baru kemudian memilih pendekatan pengembangan sistem mana yang akan digunakan. Alur logika pengembangan sistem tersebut digambarkan sebagai berikut :








Gambar 2. Model Pendekatan Pengembangan Sistem
PENGEMBANGAN SISTEM PT. ZEPHYR INDONESIA
Dalam suatu pengembangan system, tidak jarang pula ada beberapa perusahaan yang mengalami kesulitan untuk mengembangkan system. Salah satunya adalah perusahaan PT.Zephyr Indonesia, yang bergerak pada bidang Printing, CNC dan Die cut.
Hambatan tersebut tidak hanya terdapat pada 1 faktor saja, melaiknkan ada 4 faktor, yaitu:
1. Faktor SDM atau Sumber Daya Manusia, adalah salah satu factor penghambat pengembangan system yang berhubungan dengan manusia atau tenaga kerja.
Mengapa dikatakan menghambat, karena tidak semua tenaga kerja mengerti dan bisa diajak bekerja sama untuk mengmbangkan system tersebut, walaupun bisa maka perlu pelatihan terlebih dahulu untuk mengenalkan system tersebut kepada personal.
Karena inilah maka diperlukan tenaga  tenaga ahli atau minimal  mengerti  tentang system yang akan dikembangkan.
Sedangkan pada PT. Zephyr Indonesia, Sumber daya manusianya rata rata merupakan lulusan SMA yang memang belum mengerti tentang apa itu system. Karena itu pengembangan system pada perusahaan ini bisa dibilang cukup sulit, dan mungkin butuh waktu yang cukup lama untuk mengimplementasikan system tersebut.
2. Teknologi, adalah factor kedua yang dapat menghambat pengembangan system walaupun factor ini juga dapat digunakan untuk mengembangkan system.
Mengapa menjadi factor penghambat? Karena jika suatu system yang akan digunakan memerlukan spesifikasi PC yang cukup tinggi untuk menjalankannya, sedangkan spesifikasi yang terdapat pada perusahaan itu masih tipe lama maka perusahaan tersebut harus upgrade untuk bisa menjalankan system tersebut, yang nantinya akan saling berkaitan dengan factor cost.
Pada PT. Zephyr Indonesia sendiri factor teknologi sendiri merupakan factor yang sangat menentukan, karena rata-rata PC di perusahaan ini masih menggunakan spek lama.
Sehingga jika akan menggunakan system yang memerlukan spek tinggi harus meng-upgrade PC pada perusahaan tersebut.
                3.     Faktor COST, inilah factor yang paling menentukan dalam pengembangan sebuah system.
Jangan tanya mengapa, kita semua tahu jika sebuah perusahaan memiliki cost yang berlimpah maka hamper dipastikan perusahaan tersebut dapat dengan mudah untuk mengembangkan system.
Factor cost dikatakan menghambat jika, suatu perusahaan yang ingin mengembangkan system terbentur masalah biaya akan harga dari pengembangan system tersebut yang mahal.
Pada PT. Zephyr Indonesia, factor tersebut merupakan factor penghambat terbesar dalam pengembangan system karena perusahaan ini memiliki cost yang terbatas.
 4.     Infrastruktur, merupakan factor terakhir dalam hambatan pengembangan system.
Perusahaan yang ingin mengembangakan sistemnya harus memiliki infrastruktur yang menunjang, agar dapat digunakan dengan optimal.
Pada PT. Zephyr Indonesia  Sudah cukup memiliki infrastruktur yang memadai untuk pengambangan sebuah system, hanya butuh sedikit pembenahan lagi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar